SUSUNAN KODE SUMBER.java



Susunan Kode Sumber .java 

Dalam mengembangkan program Java, Anda menulis class dan class. Class ini ditulis
dalam kode sumber yang disimpan sebagai file teks biasa berekstension .java.
Dalam file .java, dapat dideklarasikan :
1. package
2. import
3. satu atau lebih class

Deklarasi Package 

Deklarasi package digunakan untuk mengelompokkan class-class. Sebuah package dapat
mempunyai satu atau lebih sub-package ini sehingga dapat menyusun sebuah hirarki.
Tata cara penulisan :
package <namapackage>.<namasubpackage>.<namasubsubpackage>;

Contoh deklarasi package adalah :
package java.awt;
atau
package org.apache.tomcat.core;
atau
package net.developerforce.relieve.dataaccess;

Deklarasi package bersifat opsional, tidak harus ada. Tanpa deklarasi package maka sebuah class
dikelompokkan ke dalam default package.

Deklarasi Import

Deklarasi import, bersifat opsional, digunakan untuk menunjukkan package atau class
yang digunakan dalam sebuah program Java.
Contohnya adalah :

import java.io.RandomAccessFile;
import java.net.*;

Deklarasi import tidak akan menjadikan class atau package yang Anda cantumkan digabungkan
dengan program Anda saat kompilasi atau saat diluncurkan. Deklarasi import digunakan untuk
menunjukkan java atau javac dalam menemukan class yang Anda gunakan.

Deklarasi Class 

Deklarasi class merupakan kandungan utama sebuah file berekstension .java. Deklarasi
class terutama memuat :
1. Nama class, bisa dilengkapi dengan kendali akses, deklarasi extends maupun deklarasi
implements. Pola yang lumrah adalah :
public class ClassName
3.    extends SuperClassName

4.    implements Interface1Name, Interface2Name, Interface3Name
5. constructor, yang dipanggil pada saat dibuat instans dari class.
6. deklarasi variabel-variabel
7. deklarasi prosedur-prosedur, yang di dalam Java disebut method

EXCEPTION HANDLING PADA JAVA


Exception Handling

Eksepsi (exception) adalah suatu even, yang terjadi selama eksekusi
program, yang mengacaukan alir normal instruksi program. Pada
prinsipnya, eksepsi adalah suatu objek, yang diturunkan dari kelas
java.lang.Throwable. Dalam menangani suatu eksepsi, Java
menggunakan mekanisme penanganan eksepsi terstruktur.

Menangkap Eksepsi

Ada dua jenis blok kode yang dapat kita gunakan untuk menangani
eksepsi, yaitu try dan catch. Blok try berisi kode yang berpotensi
membangkitkan eksepsi, sedangkan blok cath merupakan exception
handler-nya.
int i = 10;
int j = 0;
try {

// Baris berikut akan membangkitkan eksepsi, karena
// pembagian dengan nol, sehingga perlu ditangkap
int n = i / j;
// Baris berikut tidak akan dieksekusi
System.out.println(n);
} catch (Exception ex) {
System.out.println("Eksepsi ditangkap\n" + ex.getMessage());
}

Apabila penanganan eksepsi terdiri atas beberapa blok catch, sebaiknya
letakkan objek yang paling relevan di blok terdekat.
Langkah ini bertujuan agar eksepsi yang terjadi dapat ditangkap oleh
blok yang sesuai, dan menjadikan kode program mengalir secara
natural.

try {
int n = i / j;
System.out.println(n);
} catch (ArithmeticException ae) {
System.out.println("ArithmeticException");
} catch (Exception e) {
System.out.println("Eksepsi ditangkap");
}

Penanganan eksepsi juga dapat melibatkan blok finally, yaitu blok
yang akan selalu dieksekusi. Blok ini umumnya sering dimanfaatkan
untuk tahap pembersihan sumber daya karena sifatnya yang selalu
dijalankan.

try {
int n = i / j;
System.out.println(n);
} catch (ArithmeticException ex) {
System.out.println("ArithmeticException");
} catch (Exception ex) {
System.out.println("Eksepsi ditangkap");
} finally {
System.out.println("Ini akan selalu dieksekusi");
}

• Melempar Eksepsi

Untuk menspesifikasikan eksepsi yang akan diperiksa, kita dapat
memanfaatkan klausa throws.

public static int pembagian(int i, int j)
throws ArithmeticException {
return i/j;
}

throws di atas menyatakan bahwa pemanggilan method
pembagian harus dilakukan menggunakan blok try dan catch.

try {
int l = pembagian(2,0);
System.out.println(l);
} catch (ArithmeticException ex) {
ex.printStackTrace();
}

Kita juga dapat menangkap eksepsi secara eksplisit menggunakan
pernyataan throw (perhatikan, jangan keliru dengan throws).

public static int pembagian(int i, int j)
throws ArithmeticException {
if (j == 0) {
throw new ArithmeticException("Pembagian dengan 0");
}
return i/j;
}

• Informasi Eksepsi

Kelas Throwable mendefinisikan sejumlah method yang dapat
membantu kita untuk mendapatkan informasi-informasi terkait
dengan eksepsi, di antaranya adalah method getMessage dan
printStackTrace.
Apabila Anda ingin mendapatkan informasi mengenai method atau
nama kelas terkait, gunakan method getStackTrace dan objek
StackTraceElement.

try {
int l = pembagian(2,0);
System.out.println(l);
} catch (ArithmeticException ex) {
System.out.println("Nama File: " +
ex.getStackTrace()[0].getFileName());
System.out.println("Nama Kelas: " +
ex.getStackTrace()[0].getClassName());
System.out.println("Nama Method: " +
ex.getStackTrace()[0].getMethodName());
System.out.println("Baris ke-" +
ex.getStackTrace()[0].getLineNumber());
}


OBJEK PADA JAVA


Objek pada Java

Di pemrograman berorientasi objek, objek adalah entitas dasar saat
runtime. Pada saat kode program dieksekusi, objek berinteraksi satu
sama lain tanpa harus mengetahui detil data atau kodenya. Interaksi
antara objek ini dilakukan menggunakan suatu message. Objek memiliki
suatu siklus hidup, yaitu diciptakan, dimanipulasi, dan dihancurkan.

Menciptakan Objek

Objek diciptakan menggunakan operator new. Dari sisi kelas, langkah
ini merupakan instantiasi kelas. Selanjutnya objek yang berhasil
diciptakan tersebut akan diletakkan di memori heap.
ContohKelas ck = new ContohKelas();
Dalam kasus-kasus tertentu, terkadang kita juga dapat menciptakan
objek tanpa harus meng-assign ke variabel. Langkah ini umumnya
dilakukan apabila kita tidak memerlukan referensi ke objek tersebut.
Sebagai contoh, jika kita memiliki method yang menerima argumen
berupa objek ContohKelas, maka dapat kita tuliskan seperti berikut:
getData(new ContohKelas());

Memeriksa Tipe Objek

Anda bisa memanfaatkan fungsionalitas operator instanceof untuk
mengetahui tipe suatu objek pada saat runtime. Operator ini akan
mengembalikan nilai true apabila tipe objek sesuai, sebaliknya
mengembalikan nilai false.

ContohKelas ck = new ContohKelas();
System.out.println(ck instanceof ContohKelas);
// Output: true
Perlu diperhatikan, instanceof akan selalu mengembalikan nilai
false jika variabel objek diinisialisasi dengan nilai null. Ini karena
nilai null tidak mencerminkan objek apa pun.
ContohKelas ck2 = null;
System.out.println(ck2 instanceof ContohKelas);
// Output: false


Operator instanceof hanya dapat digunakan pada tipe reference
dan objek. Penggunaan operator ini pada tipe primitif akan mengakibatkan
kesalahan saat kompilasi.

• Menghapus Objek

Java menggunakan teknik yang dikenal sebagai garbage collection
untuk menghapus objek-objek yang sudah tidak diperlukan. Dengan
demikian, kita tidak perlu khawatir akan terjadinya kebocoran memori.
Dalam praktiknya, garbage collector mampu mengidentifikasi
kapan suatu objek dialokasikan dan kapan ia tidak digunakan lagi.
Garbage collector melakukan tugasnya secara tak sinkron berdasarkan
ketersediaan sumber daya. Normalnya, jika suatu objek
sudah tidak diacu (di-refer), maka ia akan segera dibersihkan. Terlepas
dari mekanisme normal ini, kita juga dapat memanggil garbage
collector secara eksplisit menggunakan method statis gc.
System.gc();

NB : Perlu sekali diperhatikan, tidak semua jenis objek akan ditangani oleh
garbage collector. Untuk objek-objek eksternal, seperti file dan database,
sebaiknya kita tangani secara eksplisit.

METHOD PADA JAVA


Method pada Java

Seperti halnya kelas, ada dua bagian utama dalam definisi method,
yaitu deklarasi dan body method. Deklarasi method mendefinisikan
semua atribut method, seperti level akses, tipe kembalian (jika ada),
dan argumen-argumen (jika ada).

• Method main

Method main merupakan method khusus yang berperan sebagai
entry point pada aplikasi. Setiap kelas di suatu aplikasi boleh memiliki
method main, namun hanya satu yang ditetapkan untuk dieksekusi
saat aplikasi dijalankan.

public static void main(String[] args) {
// isi method main
}


Method main harus didefinisikan sebagai public, static, tidak
mengembalikan suatu nilai (void), dan memiliki argumen berupa
array string. Apabila interpreter tidak menemukan method main di
suatu aplikasi, akan muncul pesan kesalahan yang diakibatkan tidak
adanya entry point.
Sebenarnya, Anda juga bisa mendefinisikan method utama dengan
keyword static saja. Pendefinisian seperti ini terlihat tidak mencerminkan
struktur method seperti pada umumnya.

public class ContohKelas {
static {
System.out.println("Halo Indonesia");
System.exit(0);
}
}

Meskipun kode program di atas dapat berjalan seperti yang diharapkan,
namun pendekatan tersebut tidak lazim digunakan.

• Modifier Method

Modifier dari sebuah method dapat terdiri atas nol atau lebih keyword
modifier, seperti public, protected, atau private. Keberadaan
modifier ini membantu kelas untuk mendefinisikan suatu kontrak,
sehingga client dapat mengetahui layanan-layanan yang ditawarkan
oleh kelas.
Selain beberapa keyword modifier di atas, yang umumnya sudah kita
pahami kegunaannya, ada beberapa modifier lain yang bisa kita
spesifikasikan. Salah satu keyword modifier yang sering digunakan
adalah static. Modifier ini mengizinkan kita untuk mengakses
method tanpa perlu menginstantiasi kelas yang mendefinisikannya.
Sebagai gantinya, sebelum memanggil method, kita terlebih dahulu
menuliskan nama kelas terkait.

class Test {
public static void sayHello() {
System.out.println("hello");
}
public void sayNo() {
System.out.println("no");
}
}


public class AksesStatis {
public static void main(String[] args) {
// Akses method statis
Test.sayHello();
// Error, akses method non-statis
// Test.sayNo();
// Harus begini
Test t = new Test();
t.sayNo();
}
}

Variabel Lokal

Sebelum variabel lokal dapat digunakan, ia harus diinisialisasi terlebih
dahulu. Kondisi ini berbeda dengan variabel kelas, di mana
secara otomatis akan diinisialisasi. Penggunaan variabel lokal yang
tanpa diinisialisasi akan mengakibatkan kesalahan pada saat kompilasi.

Overloading Method

Overloading method adalah kemampuan untuk mendefinisikan beberapa
method di sebuah kelas dengan nama sama. Aturan dasar
overloading adalah jumlah atau tipe argumen harus berbeda. Apabila
jumlah dan tipe argumen sama, maka urutannya harus berbeda.

int Test() {
return 1;
}
int Test(int a) {
return a;
}
int Test(double a, int b) {
return b;
}
int Test(int i, double j) {
return i;
}
// Ini akan error, sudah didefinisikan di method sebelumnya
void Test(int x, double y) {
}



Kelas JAVA

Kelas merupakan salah satu konsep fundamental pemrograman berorientasi
objek. Kelas dapat diilustrasikan sebagai suatu cetak biru
(blueprint) atau prototipe yang digunakan untuk menciptakan objek.
Terkait dengan konsep penting ini, ada beberapa subbahasan yang
akan kita ulas di sini.

• Definisi Kelas

Definisi kelas terdiri atas dua komponen, yaitu deklarasi kelas dan
body kelas. Deklarasi kelas adalah baris pertama di suatu kelas, dan
minimal mendeklarasikan nama kelas. Sementara itu, body dideklarasikan
setelah nama kelas dan berada di antara kurung kurawal.

// deklarasi kelas
public class ContohKelas {
// body kelas
}

Di Java, nama kelas sekaligus merepresentasikan nama file kode
program, dan sifatnya adalah case-sensitive.

Konstruktor

Kegunaan utama konstruktor adalah untuk menetapkan status awal
manakala objek diciptakan. Ada beberapa catatan penting yang
harus kita perhatikan dalam pendeklarasian konstruktor. Pertama,
nama konstruktor harus sama dengan nama kelas. Kedua, konstruktor
boleh memiliki argumen lebih dari satu atau tidak sama sekali.
Ketiga, konstruktor tidak boleh mengembalikan suatu nilai.


public class ContohKelas {
// Konstruktor
public ContohKelas() {
}
}

Konstruktor yang tidak memiliki argumen dinamakan sebagai
konstruktor default. Apabila suatu kelas dideklarasikan tanpa adanya
sebuah konstruktor, maka secara implisit Java akan menambahkan
konstruktor default.

• Access Modifier

Kelas dan interface memiliki batasan akses (access modifier) yang
menyatakan level aksesnya. Apabila kelas dideklarasikan sebagai
public, maka ia dapat diakses dari mana saja. Jika batasan akses
tidak diberikan, kelas tersebut dinamakan default accessibility, dan
hanya dapat diakses dari dalam paket terkait (tidak termasuk subpaket).
Batasan akses lainnya untuk kelas level atas adalah abstract (tidak
dapat diinstantiasi) dan final (tidak dapat diperluas). Anda tidak
diperkenankan mendeklarasikan kelas level atas sebagai private
ataupun protected.

Kelas Bersarang

Suatu kelas boleh mendeklarasikan kelas baru di dalamnya, atau
biasa disebut inner class, atau kelas bersarang. Apabila diperlukan,
inner class juga dapat memiliki kelas lagi di dalamnya.

public class ContohKelas {
public class KelasBersarang {
// body kelas KelasBersarang
}
}

Inner class juga dapat dideklarasikan secara lokal, yaitu di dalam
body method. Kelas seperti ini dinamakan local inner class atau local
nested class.

public void test() {
class KelasDiMethod {

// body kelas KelasDiMethod
}
}

• Keyword this dan super

Keyword this dapat digunakan untuk merepresentasikan suatu
current objek dan mengakses variabel-variabel kelas serta method.

public class KelasInduk {
int j;
public void setNilai(int i) {
// this ini mengacu pada objek KelasInduk
this.j = i;
}
}

Keyword super digunakan untuk mengakses member kelas yang
diturunkan (kelas induk).

// KelasAnak memperluas/mewarisi KelasInduk
class KelasAnak extends KelasInduk {
public KelasAnak() {
// Mengakses method di kelas induk
super.setNilai(3);
}
}


ELEMEN BAHASA JAVA


Elemen Bahasa Java

Secara garis besar, elemen-elemen di setiap bahasa pemrograman
sebenarnya hampir sama. Meskipun demikian, ada elemen-elemen
khusus yang membedakan dan sekaligus mencerminkan identitas
suatu bahasa. Adapun mengingat di sini kita bekerja dengan bahasa
pemrograman Java, tentunya kita juga perlu memahami elemenelemen
dasar bahasa ini.

Tipe Data

Tipe data di Java dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu tipe
primitif dan reference (kelas). Tipe primitif/dasar adalah tipe-tipe
bawaan, meliputi boolean, char, byte, short, int, long, float,
dan double. Sementara itu, tipe reference memiliki semantik seperti
pointer. Jenis tipe reference meliputi kelas, interface, dan array.
Apabila Anda ingin memperlakukan nilai primitif sebagai suatu
objek, Anda bisa memanfaatkan kelas-kelas pembungkus (wrapper).
Kelas-kelas tersebut meliputi Boolean, Character, Byte, Short,
Integer, Long, Float, dan Double. Perhatikan sintaksnya (penulisan
huruf kecil dan besar), agar tidak keliru dengan tipe-tipe
primitif.


Deklarasi dan Inisialisasi Variabel

Sebelum digunakan, setiap variabel harus dideklarasikan terlebih
dahulu. Langkah ini dilakukan dengan menetapkan tipe data dan
nama variabel. Pernyataan deklarasi variabel tunggal juga dapat
digunakan untuk mendeklarasikan lebih dari satu variabel, tetapi
semuanya harus bertipe sama.
int i;
int j;
// ekuivalen dengan kedua pernyataan di atas
int i, j;

Deklarasi juga dapat sekaligus melakukan inisialisasi terhadap suatu
variabel.
int i = 2;
int j = 3;
int i = 2, j = 3;

Initial Value

Saat mendeklarasikan variabel kelas, kita tidak harus melakukan
inisialisasi karena kompiler akan meng-assign initial value (nilai awal
atau default). Nilai default untuk semua tipe reference adalah null.
Nilai default tipe primitif boolean adalah false, char adalah
\u0000, integer (byte, short, int, long) adalah 0, dan floating
point (float, double) adalah 0.0.

Ruang Lingkup Variabel

Java mendefinisikan empat jenis variabel, meliputi variabel instance
(field non-statis), variabel kelas (field statis), variabel lokal, dan
parameter. Istilah field mengacu pada variabel instance dan variabel
kelas (terkadang disebut member variable). Sementara itu, istilah
variabel mengacu pada semua jenis variabel.
Lokasi di mana suatu variabel dideklarasikan secara eksplisit juga
menetapkan ruang lingkupnya. Ruang lingkup variabel adalah wilayah
di mana suatu variabel dapat diacu melalui namanya. Ruang
lingkup juga menyatakan kapan variabel akan diciptakan dan dihapus
dari memori.


• Blok

Blok adalah kelompok pernyataan (nol atau lebih) di dalam tanda
kurung kurawal. Penggunaan blok dengan pernyataan alir kontrol
sangat direkomendasikan, meskipun hanya melibatkan sebuah pernyataan.
if (kondisi)
{ // awal blok
// pernyataan
} // akhir blok

• Komentar

Penulisan komentar dapat mengadopsi blok komentar gaya C
ataupun C++. Komentar gaya bahasa C lazimnya digunakan untuk
komentar yang terdiri atas beberapa baris. Sementara itu, komentar
gaya C++, yang dinyatakan melalui karakter //, umumnya digunakan
untuk komentar satu baris.
Untuk komentar-komentar yang akan dimasukkan ke dokumentasi
dan dihasilkan melalui tool javadoc, disarankan menggunakan /**
dan diakhiri dengan karakter */.

LINGKUNGAN PENGEMBANGAN


Lingkungan Pengembangan

Dalam mendiskusikan Java, kiranya penting sekali untuk membedakan
antara bahasa pemrograman Java, Java Virtual Machine,
dan platform Java. Bahasa pemrograman Java adalah bahasa yang
digunakan untuk menghasilkan aplikasi-aplikasi Java. Pada umumnya,
bahasa pemrograman hanya mendefinisikan sintaks dan perilaku
bahasa.
Pada saat program Java dikompilasi, ia akan dikonversi ke bentuk
bytecode, yang merupakan bahasa mesin yang portable. Selanjutnya,
bytecode tersebut dijalankan di Java Virtual Machine (atau
disebut Java VM atau JVM). Meskipun JVM dapat diimplementasikan
langsung di perangkat keras, namun biasanya diimplementasikan
dalam bentuk program perangkat lunak yang mengemulasi mesin
(komputer) dan digunakan untuk menginterpretasi bytecode.
Platform dapat didefinisikan sebagai perangkat lunak pendukung
untuk aktivitas-aktivitas tertentu. Platform Java sendiri pada prinsipnya
berbeda dengan bahasa Java atau JVM. Platform Java adalah
himpunan kelas-kelas Java yang sudah didefinisikan sebelumnya
dan eksis sejak instalasi Java. Platform Java juga mengacu pada
lingkungan runtime atau API (Application Programming Interface)
Java.

Edisi Java

Guna mencakup lingkungan-lingkungan aplikasi yang berbeda, Sun
mendefinisikan 3 (tiga) edisi Java.
• J2ME (Java 2 Micro Edition)
Edisi ini ditujukan bagi lingkungan dengan sumber daya terbatas,
seperti smartcard, ponsel, dan PDA.
• J2SE (Java 2 Standard Edition)
Edisi ini ditujukan bagi lingkungan workstation, seperti pembuatan
aplikasi-aplikasi dekstop.
• J2EE (Java 2 Enterprise Edition)
Edisi ini ditujukan bagi lingkungan Internet atau aplikasi terdistribusi
dalam skala besar.


Perbedaan setiap edisi meliputi fitur-fitur bahasa yang didukung dan
API yang tersedia. Berdasarkan tingkatannya, edisi yang lebih tinggi
mampu mengemulasikan edisi yang lebih rendah. Adapun urutan
edisi dari yang tertinggi ke rendah adalah J2EE, J2SE, dan J2ME.

Versi Java

Ada hal yang menarik dan perlu kita cermati mengenai versi-versi
Java yang telah dirilis. Sun menggunakan dua jenis versi untuk
mengidentifikasikan rilis Java, yaitu versi produk dan versi developer.
Seperti kita ketahui, versi terbaru saat ini adalah versi 6 (versi
produk) atau versi 1.6.0 (versi developer), dengan nama kode Mustang.
Sejak tahun 2006, Sun juga menyederhanakan penamaan platform
dengan tujuan untuk mencerminkan tingkat kematangan, stabilitas,
skalabilitas, dan sekuriti yang lebih baik. Jika penamaan versi sebelumnya
adalah Java 2 Platform, Standard Edition 5.0 (J2SE 5.0),
maka sekarang disederhanakan menjadi Java Platform, Standard
Edition 6 (Java SE 6, atau lebih sering disebut Java 6).

Copyright 2009 JAVA. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates